SANTAPAN NALURI
Aku seperti burung.
Aku ingin menjadi manusia biasa yang bisa berbicara bebas tentang ranjau kehidupan. Aku ingin menjadi manusia biasa yang tahu apa itu erti kenyataan yang sebenar. Ingin aku menerpa hidup ini dengan seribu senyuman, sejuta kegembiraan. Hidup ini hanya sekali dan seharusnya ada cita dan ada rasa yang teristimewa dalam mencapai keinginan. Aku ingin terbang bebas, sebebas di ruang udara yang biru bercahaya. Ibarat burung yang berkicau dengan riangnya. Hidup dengan aman dan damai itulah impian setiap insan. Tiada duka dan derita yang menyakitkan. Kesepian yang mencengkam seperti jari tercucuk jarum. Terasa sakit sekali namun lukanya tidak separah apa yang dilihat. Luka dalam tiada siapa yang tahu, luka luaran ibarat sudah terang lagi bersuluh. Hakikat tetap hakikat, hidup insan yang penuh dengan duri dan rona-rona kehidupan, mengajar manusia erti kesabaran. Ada madu dan ada racunnya. Namun, dugaan ini mendekatkan kita pada pencipta. Manusia kerdil yang hanya menumpang dibuminya. Tuhan yang di atas, tidak memberikan dugaan yang tidak dapat diatasi oleh umatnya. Sesungguhnya dia maha penyayang dan mengetahui.
Aku ingin menjadi manusia biasa yang bisa berbicara bebas tentang ranjau kehidupan. Aku ingin menjadi manusia biasa yang tahu apa itu erti kenyataan yang sebenar. Ingin aku menerpa hidup ini dengan seribu senyuman, sejuta kegembiraan. Hidup ini hanya sekali dan seharusnya ada cita dan ada rasa yang teristimewa dalam mencapai keinginan. Aku ingin terbang bebas, sebebas di ruang udara yang biru bercahaya. Ibarat burung yang berkicau dengan riangnya. Hidup dengan aman dan damai itulah impian setiap insan. Tiada duka dan derita yang menyakitkan. Kesepian yang mencengkam seperti jari tercucuk jarum. Terasa sakit sekali namun lukanya tidak separah apa yang dilihat. Luka dalam tiada siapa yang tahu, luka luaran ibarat sudah terang lagi bersuluh. Hakikat tetap hakikat, hidup insan yang penuh dengan duri dan rona-rona kehidupan, mengajar manusia erti kesabaran. Ada madu dan ada racunnya. Namun, dugaan ini mendekatkan kita pada pencipta. Manusia kerdil yang hanya menumpang dibuminya. Tuhan yang di atas, tidak memberikan dugaan yang tidak dapat diatasi oleh umatnya. Sesungguhnya dia maha penyayang dan mengetahui.
0 Comments:
Catat Ulasan
<< Home