Sajak: Andai
Andai mahkota itu milikku,
akan ku sarungkan terus ke junjungmu,
namun aku bukan siapa-siapa
hanya mengharap belas dari Yang Esa.
Andai takhta itu milikku,
akan aku jadikan kau permaisuriku,
namun aku hanyalah kuli,
yang meminta simpati dari yang melihat.
Andai bulan itu bisa ku petik dan ku hadiahkan untukmu,
tetapi aku tak bisa,
kerna aku hanya manusia,
yang bisa memandang dari jauh.
Walau berandai beribu sekalipun,
percayalah, hatiku jujur,
walau aku tidak berharta, berkedudukan,
dan memenuhi semua hasratmu,
apa yang perlu kau tahu,
aku terlalu mencintaimu.
akan ku sarungkan terus ke junjungmu,
namun aku bukan siapa-siapa
hanya mengharap belas dari Yang Esa.
Andai takhta itu milikku,
akan aku jadikan kau permaisuriku,
namun aku hanyalah kuli,
yang meminta simpati dari yang melihat.
Andai bulan itu bisa ku petik dan ku hadiahkan untukmu,
tetapi aku tak bisa,
kerna aku hanya manusia,
yang bisa memandang dari jauh.
Walau berandai beribu sekalipun,
percayalah, hatiku jujur,
walau aku tidak berharta, berkedudukan,
dan memenuhi semua hasratmu,
apa yang perlu kau tahu,
aku terlalu mencintaimu.
0 Comments:
Catat Ulasan
<< Home